About Me

Widyanto Duta Nugroho

PIN Suspend: Hati-hati Beli Blackberry!

Diposting oleh widyanto duta nugroho Rabu, 24 Juni 2009

PIN Suspend: Hati-hati Beli Blackberry!

Blackberry tanpa garansi sekarang memang banyak beredar di pasar, bahkan produk refurbishnya pun masuk pasar Indonesia. Kondisi tersebut yang lantas memunculkan berbagai kasus seperti cloning PIN (personal identification number) dan PIN ilegal alias palsu.

Tak heran, seperti dilansir dari tabloid PULSA, bermunculan keluhan dari pengguna Blackberry tanah air yang mengalami PIN suspend alias pemblokiran layanan Blackberry Internet Service (BIS). Kasus seperti ini biasanya terjadi pada Blackberry curian atau selain produk Blackberry resmi yang dipasarkan oleh operator.

Menurut Ari Antara, salah satu moderator di milis id-Blackberry yang sudah cukup lama bergelut dengan Blackberry di Indonesia, belakangan memang cukup banyak pengguna handset yang PIN-nya terkena suspend dari pihak Research in Motion (RIM) sang produsen. Hal ini teridentifikasi dari keluhan sesama pengguna Blackberry.

Merebaknya PIN suspend atau pemblokiran layanan Blakcberry di kalangan penggunanya belakangan, lanjut Ari, terkait banyaknya produk black market atau curian yang beredar di pasar Indonesia. Produk-produk itulah yang cenderung banyak tertimpa kasus PIN suspend.

“Ada pula kabar menyebutkan tentang Blackberry dicuri dari gudang operator dunia. Lantas sebagian produk curian ini ada yang masuk ke Cina dan dijual dengan harga murah di sana,” tutur Ari yang diwawancarai PULSA belum lama ini.

Meskipun pihak RIM sudah mengantisipasi dengan mematikan PIN dari Blackberry curian tersebut, namun dalam kenyataannya, Blackberry curian tersebut tetap bisa dioprek dan diisi PIN baru supaya fungsi Blackberry bisa kembali digunakan.

Sekedar catatan, menurut Ari sekitar setahun lalu ada satu file Blackberry yang konon bocor dan tersebar di internet. “Namanya MFI loader yang bisa digunakan membuka ‘dalaman’ sebuah Blackberry. Dengannya seseorang bisa mengoprek isi Blackberry.”

Selanjutnya, kata Ari, Blackberry asal Cina yang sudah dioprek tersebut dijual dengan harga miring. Belakangan, karena Blackberry booming, sebagian pemasok yang belum terlalu mengerti Blackberry banyak menyuplai produk tersebut dari Cina alias mencarinya dari pasar gelap.

“Banyak importir yang tidak mengerti, namun tergiur keuntungan asal bisa mendapatkan Blackberry dengan basis harga murah dan nantinya dijual tinggi di tanah air. Termasuk pula Blackberry refurbish,” tutur Ari.

Alhasil, sebagian Blackberry ini masuk pasar Indonesia sementara tak banyak konsumen yang mengetahuinya. Seiring dengan booming Blackberry di pasar, penjualan produk-produk ini pun turut terangkat bersama dengan Blackberry resmi.

Blackberry black market ini lantas menyebar ke konsumen, beberapa sentra ponsel turut menyuburkannya.Bahkan kabarnya, ungkap Ari, tak hanya Blackberry seri lama, terdapat pula tipe-tipe baru seperti Bold dan Storm di dalamnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya PIN palsu dan cloning PIN pada Blackberry seperti ini, pihak RIM pun lantas melakukan tindakan pengamanan. Ari menuturkan, belum lama ini ia mendengar kabar bahwa pihak RIM melakukan massive suspend. “Hal ini dilakukan terhadap produk Blackberry yang kode PIN dan IMEI-nya tidak sesuai dengan peruntukkannya.”

Alhasil, cukup banyak kalangan pengguna Blackberry di Indonesia yang terkena imbasnya khususnya pembeli Blackberry black market yang memanfaatkan kode PIN ilegal atau palsu. Menurut sumber PULSA, ada salah satu operator besar yang sempat kehilangan sebagian pengguna layanan Blackberry-nya karena aksi dari RIM tersebut.

Seperti dilansir dari tabloid PULSA pihak XL terkait PIN suspend ini mengaku pelanggannya tak terlalu terkena dampak dari ‘pembersihan’ atau PIN suspend dari pihak RIM. “Di kami sih, mungkin hanya satu dua pelanggan saja yang kena, entah kalau pelanggan operator tetangga,” ujar Ari Tjahjanto, GM Internet dan Data Services XL.

Bahkan, Ari optimistis pesatnya pengguna Blackberry justru akan membuat utilisasi layanan 3G mengalami peningkatan. “Pengguna Blackberry XL, tumbuh pesat, kami berharap kondisi ini akan membuat utilisasi layanan 3G naik sampai 50%," ujarnya belum lama ini.

Lebih jauh Ari memaparkan, selama periode Oktober 2008 sampai Mei 2009, jumlah pelanggan BlackBerry XL sudah mencapai 80 ribu. Melihat tren tersebut, pihaknya yakin jumlah penggunanya akan terus berkembang pesat.

Sementara Telkomsel tegas membantah adanya kejadian PIN suspend tersebut pada pelanggannya. Operator yang mengklaim layanan Blackberry-nya telah memiliki 100 ribu pelanggan hingga saat ini menepiskan anggapan terjadi PIN suspend terhadap pelanggan Blackberry-nya.

Nah, peminat Blackberry tentu harus mulai berhati-hati mulai sekarang. Hal terpenting saat memilih Blakberry adalah waspada jangan sampai tergiur dengan miringnya harga yang ditawarkan. Pengecekan IMEI dan PIN pun harus dilakukan atau untuk keamanan lebih baik membeli langsung pada penyalur resmi.
http://kotasubang.com/index.php/20090528194/Teknologi-Baru/PIN-Suspend-Hati-hati-Beli-Blackberry.html
--

0 komentar

Posting Komentar

BREAKING NEWS! update from hundreds of RSS NEWS WEBSITE PORTAL's Fan Box